Bawaslu Dumai jadi Narasumber pada Penguatan Profil Pelajar Pancasila di SMAN 4 Dumai
|
Dumai- Bawaslu Kota Dumai hadir sebagai narasumber pada Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dengan tema “Kehidupan Demokrasi” pada (Kamis, 25/10/2024). Kegiatan ini diikuti oleh seluruh Siswa dan Siswi kelas XII SMA Negeri 4 Kota Dumai. P5 adalah proyek pengembangan karakter pelajar untuk dapat hidup dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai pancasila. Tujuan dari proyek ini adalah diharapkan dapat membuat siswa dan siswi memiliki kesempatan untuk mempelajari kehidupan berdemokrasi.
Pada kesempatannya, Yeni Kartini, S.Sos selaku Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat, dan Hubungan Masyarakat, memaparkan materi pendidikan politik bagi pemilih pemula, dimana tujuan dari pendidikan politik bagi pemilih pemula pada dasarnya untuk membangkitkan kesadaran dan meningkatkan pemahaman bagi generasi muda, terutama yang akan memenuhi syarat secara konstitusional mengenai hak dan kewajiban politik dalam penyelenggaraan pesta demokrasi. Sasaran utama Pendidikan politik adalah membangun Masyarakat/Pemilih Pemula yang cerdas untuk mengetahui secara baik hak dan kewajiban dalam menyampaikan aspirasi publik.
“Sebagai seorang siswa harus belajar berdemokrasi dengan membiasakan hidup secara demokratis. Sekolah merupakan tempat yang tepat untuk berlatih dan mengembangkan nilai-nilai demokrasi. Budaya demokrasi dapat dilaksanakan dalam berbagai kegiatan di sekolah seperti musyawarah kelas, pemilihan ketua kelas, pemilihan Ketua OSIS, dan lainnya.” Ujarnya.
Peningkatan kualitas kehidupan masyarakat salah satunya sangat dipengaruhi oleh peran pemuda dalam keikut sertaannya dalam kehidupan politik. Pemuda sebagai tonggak masa depan bangsa memiliki peranan yang besar untuk keberlangsungan suatu bangsa. Berkaitan dengan hal tersebut pemuda harus memiliki wawasan dan pendidikan yang memadai dalam rangka untuk ikut serta dalam memberikan yang terbaik untuk bangsa.
“Pemilih yang cerdas akan mampu mewujudkan demokrasi yang baik serta mampu menegakkan hukum yang berkeadilan terhadap nilai-nilai hak asasi. Sebagai generasi muda kiranya memacu diri dengan kemampuan, kecerdasan intelektual sehingga dengan momen pemilihan 2024 ini generasi muda bisa menjadi pemilih yang cerdas, mandiri dan rasional dalam menggunakan hak politiknya tanpa ada intervensi pihak lain”. Paparnya.
Dengan adanya sistem demokrasi yang baik, maka praktik dari demokrasi itu sendiri adalah menggunakan hak pilih dalam pemilihan ketua osis di sekolah misalnya, dan di lingkup yang lebih luas adalah dengan menjadi pemilih cerdas pada pemilihan kepala daerah pada 27 november 2024 nanti.
Reporter: Gita