Lompat ke isi utama

Berita

Tingkatkan Kualitas Dokumentasi Pengawasan, Bawaslu Kota Dumai Gelar Pelatihan Fotografi Jurnalistik

Tingkatkan Kualitas Dokumentasi Pengawasan, Bawaslu Kota Dumai Gelar Pelatihan Fotografi Jurnalistik

Tingkatkan Kualitas Dokumentasi Pengawasan, Bawaslu Kota Dumai Gelar Pelatihan Fotografi Jurnalistik

DUMAI (5/12/2025) – Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kota Dumai terus berupaya meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) di bidang kehumasan, khususnya dalam pendokumentasian kerja-kerja pengawasan. Pada Kamis (4/12/2025), tim kehumasan Bawaslu Dumai mengikuti pelatihan fotografi jurnalistik yang menghadirkan materi komprehensif mengenai teknik pengambilan gambar yang bernilai berita. Kegiatan ini bertujuan agar setiap staf mampu menyajikan informasi visual yang tidak hanya estetis, tetapi juga memenuhi unsur fakta dan berita. Hal ini dianggap krusial mengingat foto jurnalistik berfungsi sebagai media komunikasi verbal dan visual yang hadir bersamaan untuk menyampaikan pesan kepada publik.

Dalam pelatihan ini, peserta dibekali pemahaman mendalam mengenai teknik dasar fotografi, salah satunya adalah penguasaan "Segitiga Exposure" (The Exposure Triangle) yang terdiri dari Aperture, Shutter Speed, dan ISO. Narasumber menjelaskan bahwa keseimbangan ketiga elemen ini sangat penting untuk mengatur intensitas cahaya yang masuk ke kamera, sehingga foto yang dihasilkan memiliki tingkat kecerahan dan ketajaman yang tepat. Pemahaman teknis ini sangat diperlukan oleh staf pengawas di lapangan agar dapat mendokumentasikan peristiwa dalam berbagai kondisi pencahayaan, baik saat pengawasan di siang hari maupun malam hari, tanpa mengurangi kualitas informasi visual yang didapat.

Kehumasan

Selain aspek teknis pencahayaan, materi pelatihan juga menekankan pada metode EDFAT (Entire, Detail, Frame, Angle, Time) untuk melatih kepekaan visual dalam merangkai cerita foto. Metode ini mengajarkan peserta untuk mengambil gambar mulai dari suasana keseluruhan (Entire) hingga ke perincian (Detail) dan pemilihan sudut pandang (Angle) yang tepat. Dengan menerapkan metode ini, foto-foto hasil pengawasan Bawaslu diharapkan tidak hanya sekadar dokumentasi kaku, tetapi memiliki narasi yang kuat dan mudah dipahami oleh masyarakat luas sebagai sebuah rangkaian peristiwa atau foto cerita.

Sebagai penutup, pelatihan ini juga menyoroti pentingnya etika jurnalistik dan penulisan teks foto (caption) yang akurat. Peserta diingatkan bahwa foto jurnalistik harus mematuhi kode etik, yakni menyajikan kebenaran, tidak bersifat destruktif, dan bukan hasil rekayasa manipulasi digital yang mengubah fakta. Setiap foto yang dipublikasikan wajib disertai keterangan yang memenuhi unsur 5W+1H (What, Who, Why, When, Where, How) agar informasi yang disampaikan utuh dan tidak menimbulkan multitafsir di tengah masyarakat. Melalui pelatihan ini, Bawaslu Kota Dumai berkomitmen untuk menyajikan informasi pengawasan pemilu yang transparan, faktual, dan profesional.

Reporter: Ari