Terus Gencarkan Pendidikan Politik; Bawaslu Mengisi Pelaksanaan P5 Kurikulum Merdeka di SMAN 4 Kota Dumai
|
Berdasarkan Pedoman Kemendikbudristek Nomor 56 Tahun 2022, Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) adalah sebuah kegiatan ekstrakurikuler yang berfokus pada pendekatan proyek untuk memperkuat upaya dalam mencapai kompetensi dan karakter yang sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila.
P5 Kurikulum Merdeka adalah sistem pembelajaran untuk mengamati dan menyelesaikan permasalahan di sekitar melalui lima aspek utama, yaitu: potensi diri, pemberdayaan diri, peningkatan diri, pemahaman diri, dan peran sosial.
Projek penguatan profil pelajar Pancasila bertujuan untuk mendorong siswa jadi pembelajar sepanjang hayat yang kompeten, berkarakter, dan berperilaku sesuai nilai-nilai Pancasila; memberi kesempatan bagi siswa untuk mengalami pengetahuan sambil menguatkan karakter dan belajar dari lingkungan sekitar; serta
menginspirasi siswa untuk berkontribusi bagi lingkungan sekitar.
Dalam kegiatan yang bertemakan "Suara Demokrasi" ini Bawaslu kota Dumai diminta hadir mengisi dibeberapa materi pertemuan, setidaknya 3 kali pertemuan Bawaslu Kota Dumai hadir di SMAN 4 ini.
Pertemuan Pertama diisi oleh Yeni Kartini selaku koordinator divisi Hukum Parmas dan Humas Bawaslu Kota Dumai, yang memaparkan tentang konsep dasar demokrasi dan pemilu serta pentingnya partisipasi milenial dan pendidikan politik bagi masyarakat untuk membangun kehidupan lebih baik kedepan. Dalam pada sesi ini Yeni Kartini juga membahas isu-isu strategis terkait bahaya Tak memilih, Bahaya politik uang, Hoax serta isu SARA dalam Pemilu dan Pemilihan.
Pertemuan Kedua yang diisi oleh Ahmad Tamimi selaku staf Bawaslu bagian Penata Kelola Pengawas Pemilu di Bawaslu Kota Dumai, membahas Seputar Pemaknaan demokrasi, prinsip dan nilai-nilai, baik ketika dipraktekkan dalam kehidupan sosial (demokrasi substansial) dan juga penerapanya dalam sistem politik pemerintahan (demokrasi prosedural).
Selain menjelaskan tentang makna, prinsip dan nilai demokrasi, Ahmad Tamimi juga memaparkan tentang prinsip dan azaz pemilu yang menjadi landasan pelaksanaan untuk mengukur apakah sebuah pemilihan itu telah dilaksanakan secara baik atau tidak.
Titik tekan bahasan ini bukan hanya untuk pemilu dan pemilihan, tapi juga dielaborasi, disimulasikan ke dalam pelaksanaan di sistem pemilihan Ketua OSIS di SMAN 4 Kota Dumai yang sebentar lagi akan dilaksanakan. Termasuk memberikan gambaran bahwa dalam ruang demokrasi pemilihan, antar calon dan pemilihan memiliki hubungan yang erat, dimana calon harus memiliki gagasan dan jiwa kepemimpinan dan pada Proses pemilih ini, si pemilih harus mendapat ruang lebih untuk berdialog, menguji tentang karakter dan gagasan soal mau di bawa kemana lembaga yang akan ia pimpinan kedepannya l, seperti OSIS misalnya.
Kemudian pertemuan ketiga, insyaallah akan dilaksanakan pada kamis, 7 November 2024 mendatang yang akan diisi oleh Alfian, dengan titik tekan materi tentang simulasi Pelaksanaan Pemilih ketua OSIS sebagai gambaran penerapan prinsip dan nilai-nilai demokrasi yang kita anut diruang sosial politik Indonesia.
Inilah beberapa gambaran kegiatan kolaborasi antara Bawaslu Kota Dumai dan SMAN 4 Kota Dumai dalam menanamkan paham demokrasi dan Pancasila terhadap jiwa siswa pada ranah kehidupan kesehariannya. Sehingga kedepan mereka sudah memiliki wawasan dan Karakter yang baik terutama untuk meningkatkan kualitas demokrasi Indonesia.
Reporter: Tamimi