Memperingati Sumpah Pemuda ke-97: Bawaslu Kota Dumai Mendengar Mahasiswa Bicara, Beberapa Catatan Penting
|
Perhelatan peringatan HUT Sumpah Pemuda ke-97, Bawaslu Kota Dumai menaja Kegiatan dialog tentang pemilu dan partisipasi Mahasiswa yang diberi nama mahasiswa Bicara. Kegiatan ini dihadiri oleh Muhammad Farhan (Ketua BEM Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung), Abdurrahman Haris (Wakil Presiden Mahasiswa STIA Lancang Kuning), Fadel Mubarak (Presiden mahasiswa Universitas Dumai), Sajidatulfa Alawiyah (Ketua BEM Institut Teknologi dan Bisnis Riau Pesisir), Zahara Amiza (Ketua Dewan Mahasiswa IAITF Dumai), Muhammad Ihsan Nizar Rangkito (Ketua BEM se-Kota Dumai) juga didampingi oleh Sekjen masing-masing kampus. Yang disambut hangat oleh Yossi Rinaldi (Koordinator PP dan Sengketa) dan Yeni Kartini (Kordinator HPPH) serta Idris Sardi (Kepala Sekretariat) Bawaslu Kota Dumai dan jajaran staf. Kegiatan dilaksanakan di Aula Media Center Bawaslu Kota Dumai (kamis, 10/2025)
Yeni Kartini menyampaikan, tujuan ditajanya kegiatan ini, selain memperingati HUT Sumpah Pemuda ke-97, juga sebagai forum terbuka bagi Bawaslu Kota Dumai untuk Mahasiswa yang kita harapkan mereka menyampaikan pikiran-pikiran untuk lembaga dan proses penyelenggaraan pemilu dan pilkada tahun 2024 yang lalu, untuk catatan penyempurnaan di pemilu tahun 2029 dan 2031 kedepannya.
Yeni menyampaikan bahwa, Bawaslu adalah lembaga publik penegak demokrasi, ia harus terbuka dengan segala kritik dan pikiran-pikiran dari luar, karena ia hadir dan kerja bersama semua elemen, terutama berkolaborasi dengan mahasiswa sebagai elit minoriti.
Menurut Yeni, mahasiswa teman berpikir, mereka berpengetahuan dan kritis, dengan mereka kita harusnya bergandengan tangan menghidupkan budaya demokrasi-politik yang baik dan terbuka agar dapat dipraktekkan setiap warga di Pemilu. Jadi, forum ini Bawaslu akan mencatat segala persoalan, ide, saran dan kritik terbaiknya.
Beberapa Poin yang jadi catatan Bawaslu Kota Dumai selaku penyelenggara pemilu, nantinya akan kita tindaklanjuti untuk perbaikan perhelatan Peserta demokrasi, yaitu:
Pertama: terkait rendahnya partisipasi karena banyaknya warga yang tidak memilih, agar kedepan penyelenggara lebih memasifkan sosialisasi penggunaan hak pilih, terutama tentang pemilih pindah dengan berbagai alasannya, mereka menilai banyak yang malas mengurus, jangankan masyarakat awam, kalangan mahasiswa saja banyak yang tidak menggunakan hak pilihnya karena ia berada di kota yang berbeda dari domisili karena mengikuti kuliah atau kerja.
Kedua, Komitmen pemberantasan Politik Uang (mony Politik), menurut Muhammad Ihsan Nizar, politik uang bahaya dan merusak, kita paham betul yang terpilih telah banyak habiskan materi sehingga mereka tidak lagi fokus memperjuangkan kepentingan masyarakat. Selain Bawaslu ia juga berharap dari gerakan mahasiswa untuk menolak politik uang. Keluhan yang sama juga disampaikan oleh Farhan dan Abdurrahman Haris, terkait prilaku politik uang dengan mendata KTP pemilih, ia berharap kedepan dapat menjadi fokus Bawaslu meminimalisir persoalan ini.
Ketiga, Melakukan Kerjasama antara Bawaslu dan BEM-DEMA untuk Pemilu, Ihsan berharap kedepan kerjasama ini dilakukan secara kontinyu untuk meningkatkan partisipasi mahasiswa dan masyarakat, mahasiswa sebagai mitra pengawasan partispatif dibekali dengan pengetahuan Kepemiluan dan cara meningkatkan Partisitif.
Keempat, Mengeluarkan nama-nama warga negara yang dimasukkan oleh Partai Politik menjadi kader atau pengurus partai tanpa sepengetahuan yang bersangkutan. Dalam pertemuan ini, Monica Yolanda menyampaikan keresahan atas pengalamannya ketika ia mau masuk menjadi KPPS terhalang karena nama terdaftar di Sipol, dan ia membayangkan betapa banyak hal orang terhalang karena hal ini, seperti ingin melawan pekerjaan yang mensyaratkan tidak boleh terlibat ke dalam partai politik, pungkasnya. Sehingga lewat forum ini Monica berharap agar Bawaslu dan penyelenggara pemilu lainnya juga forum menjawab persoalan ini.
Kegiatan berjalan lancar dengan pola dialog interaktif hingga selesai. Dipilih metode ini karena memang forum mahasiswa untuk menyampaikan segala kritik, saran dan pikiran-pikiran perbaikan kedepan. Yeni Kartini merespon bangga dengan antusias mahasiswa yang telah menyampaikan secara terbuka, kedepan dapat jadi poin kebijakan pencegahan, pengawasan dan penanganan pelanggaran Bawaslu kota Dumai, dan insyaallah antara mahasiswa dan Bawaslu Kota Dumai akan terus berkolaborasi untuk meningkatkan partisipasi serta pemilu berkualitas.
Reporter: Muharromi