Lompat ke isi utama

Berita

Bawaslu RI Gelar Sosialisasi: Bawaslu Kota Dumai Turut Berpartisipasi Tingkatkan Pengawasan Partisipatif Dengan Stakeholder

[caption id="attachment_6029" align="alignnone" width="1280"] Bawaslu RI Gelar Sosialisasi: Bawaslu Kota Dumai Turut Berpartisipasi Tingkatkan Pengawasan Partisipatif Dengan Stakeholder[/caption] Bawaslu Kota Dumai, Dumai - BAWASLU RI mengadakan Sosialisasi Pengawasan Pemilu Partisipatif dengan Stakeholder tahun 2022 yang dilaksanakan di Kampus IAITF Kota Dumai pada Rabu, 24 Agustus 2022. Kegiatan sosialisasi tersebut dimulai pada pukul 09.00 WIB dan dihadiri oleh Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP) Indonesia Kaka Sumitra, Tenaga Ahli Bawaslu RI Iji Jaelani, Anggota Bawaslu Dumai Supratman, Anggota Bawaslu Riau Neil Antariksa dan Gema Wahyu Adinata, Kepala Sekretariat Riau Anderson, Kepala Sekretariat Dumai Idris Sardi serta Rektor IAITF Dumai Dr. H Ahmad Rozai Akbar dan beberapa staf anggota Bawaslu. Kegiatan tersebut diawali dengan kata sambutan dari Supratman, dalam sambutan beliau menyampaikan “Secara kuantitas Bawaslu Dumai terbatas untuk dapat menjawab ekspektasi masyarakat yang begitu besar. Acara sosialisasi ini digagas untuk mempersiapkan pengawasan partisipatif untuk orang-orang yang peduli pada Pemilu dan Pilkada. Mudah-mudahan output dari sosialisasi ini dapat direalisasikan di Pemilu dan Pilkada”, ujar Supratman. Kegiatan sosialisasi ini dibuka langsung oleh Neil Antariksa, beliau menyampaikan “Bawaslu hadir untuk meminimalisir money politic dan pelanggaran lainnya.Pemilu harus disesuaikan dengan asas-asas yang ada, kita harus menggunakan hak pilih hanya 1 (satu) kali, tidak boleh mewakilkan/diwakilkan oleh orang lain. Bawaslu bertugas untuk menjaga Pemilu berjalan adil dan setara”, ujarnya. [gallery columns="2" size="medium" ids="6030,6031,6032,6033"] Kegiatan sosialisasi ini mengundang berbagai stakeholder yang ada di Kota Dumai diantaranya tokoh masyarakat, organisasi masyarakat, tokoh agama, pemilih pemula, organisasi perempuan serta perwakilan dari pemilih disabilitas. Kaka Suminta selaku narasumber, dalam pemaparan menegaskan bahwa ada 7 (tujuh) strategi identifikasi kolaborasi. Beliau juga menyampaikan “Pemilu di Indonesia tidak dapat diprediksi, tetapi prosesnya dapat diprediksi”, ungkapnya. Lebih lanjut Kaka Suminta juga menyampaikan bahwa yang menentukan pemenang dalam Pemilu adalah suara rakyat. Sosialisasi ini berlangsung dengan lancar dan diakhiri dengan sesi tanya jawab. Reporter: Jenny Editor: Dwi
Tag
Agustus News
Berita